LIDOKAIN YANG TEPAT PADA PASIEN
OLEH
:
RONI D. TASUGALEN
(09061038)
UNIVERSITAS
KATOLIK DE LA SALLE MANADO
FAKULTAS
KEPERAWATAN
PRAKATA
Puji
syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena atas berkat dan tuntunannya
sehingga karya ilmiah yang berjudul “Lidokain
Yang Tepat Pada Pasien” ini bisa diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Sebagai
manusia yang tidak lepas dari keterbatasan kemampuan, dibarengi dengan berbagai
kesulitan dan hambatan, maka penulis menyadari bahwa makalah ini tidak
terhindar dari berbagai macam kekurangan.
Dengan
kekurangan yang ada penulis menyambut saran dan petunjuk yang objektif dari
semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini. Sehubungan dengan itu melalui
kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya disertai
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
malakah ini.
Doa
dan harapan kiranya dengan hadirnya
malakah ini, dapatlah membantu para pembaca sekalian dalam mempelajari tentang lidokain
yang tepat pada pasien.
Tuhan Yang Maha Esa menolong dan memberkati.
Penulis
Roni Tasugalen
DAFTAR
ISI
Prakata i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan 1
I.1
Latar Belakang 1
I.2
Masalah / Rumusan Masalah 2
I.3
Tujuan 2
Bab II Tinjauan Pustaka 3
II.1 Lidokain
II.1.1 Bentuk Sediaan Lidokain
II.1.2 Dosis Pemberian Lidokain
II.1.3 Penggunaan Lidokain
II.2 Pengaruh Lidokain Pada Susunan
Saraf Pusat
Bab III Penutup 7
III.1 Simpulan 8
III.2 Saran 9
Daftar Pustaka 10
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Anestetik lokal atau
zat-zat penghalang rasa adalah obat yang pada penggunaan lokal merintangi
secara reversibel penerusan impus-impuls saraf ke susunan saraf pusat dan demikian menghilangkan rasa
nyeri, gatal-gatal, rasa panas, atau dingin. Anestetik lokal pertama adalah
kokain, yaitu suatu alkaloid yang diperoleh dari daun suatu tumbuhan
alang-alang di pegunungan Andes (Peru), yang pertama kali digunakan sebagai
penghilang rasa nyeri pada pengobatan mata, kemudian pada kedokteran gigi.
Sejak tahun 1892 dikembangkan anestetik lokal secara sintesis dan ditemukan
prokain dan benzokain pada tahun 1905, yang disusul oleh banyak derivat lain
seperti tetrakain, butkain, dan chincokain. Kemudian muncul anestetik lokal
seperti lidokain (1947), mepivakain (1957), prilokain (1963), dan bupivakain
(1967).
Lidokain adalah derivat
asetanilida yang merupakan obat pilihan utama untuk anestesi permukaan maupun
infiltrasi. Lidokain adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara luas
dengan pemberian topikal dan suntikan. Anestesi terjadi lebih cepat, lebih
kuat, lebih lama, dan lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh prokain.
Lidokain ialah obat
anestesi lokal yang banyak digunakan dalam bidang kedokteran oleh karena
mempunyai awitan kerja yang lebih cepat dan bekerja lebih stabil dibandingkan
dengan obat-obat anestesi lokal lainnya. Obat ini mempunyai kemampuan untuk
menghambat konduksi di sepanjang serabut saraf secara reversibel, baik serabut
saraf sensorik, motorik, maupun otonom. Kerja obat tersebut dapat dipakai
secara klinis untuk menyekat rasa sakit atau impuls vasokonstriktor menuju
daerah tubuh tertentu.
Lidokain mampu melewati
sawar darah otak dan diserap secara cepat dari tempat injeksi. Dalam hepar,
lidokain diubah menjadi metabolit yang lebih larut dalam air dan disekresikan
ke dalam urin. Absorbsi dari lidokain dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain tempat injeksi, dosis obat, adanya vasokonstriktor, ikatan obat, jaringan,
dan karakter fisikokimianya.
I.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
permasalahan-permasalahan tentang lidokain tersebut maka rumusan masalah dari
lidokain yang tepat pada pasien adalah :
1. Apa
faktor yang membuat lidokain menjadi anestesi lokal yang kuat?
2. Apa
pengaruh lidokain pada susunan saraf pusat?
I.3
Tujuan Penelitian
Diketahui
faktor yang membuat lidokain menjadi anestesi lokal yang kuat, mekanisme kerja
lidokain dalam mempengaruhi susunan saraf pusat dan keuntungan menggunakan
lidokain.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
II.1 Lidokain
Lidokain (xylocaine, lignocain),
yang diperkenalkan pada tahun 1948, sekarang merupakan anestesik lokal yang
paling banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan kedokteran gigi. Merupakan
anestetika lokal yang berguna untuk infiltrasi dan memblokir syaraf (nerve block). Efek anestesi terjadi
lebih cepat, kuat, dan ekstensif dibandingkan prokain dan merupakan obat
terpilih bagi mereka yang hipersensitif terhadap prokain dan juga epinefrin.
Lidokain cepat menghasilkan, lebih
intens, lebih tahan lama dan merupakan anastesi lebih luas daripada prokain
dengan konsentrasi yang sama. Tidak seperti prokain, senyawa ini merupakan
suatu senyawa aminoetilamida dan merupakan anggota prototipikal golongan
anestetik lokal amida. Lidokain adalah pilihan alternatif untuk individual yang
sensitif terhadap anestesi lokal tipe ester. Lidokain digunakan pada perawatan
ventricular cardiac arrhytmias dan tahanan jantung dengan fibrilasi ventrikular,
khususnya dengan iskemia akut, tetapi tidak digunakan pada perawatan atrial
arrhytmia.
Lidokain di absorbsi secara cepat
setelah pemberian parenteral serta dari saluran gastrointestinal dan
pernafasan. Walaupun senyawa ini efektif jika digunakan tanpa vasokonstriktor,
dengan adanya epinephrine menurunkan laju absorbsinya, sehingga toksisitasnya
menurun dan lama kerjanya diperpanjang. Disamping sediaan untuk injeksi,
tersedia susunan pengantaran obat bebas
jarum (needle-free drug-delivery system)
untuk larutan dari lidokaine dan epinephrine (IONTOCAINE). Susunan ini secara umum digunakan untuk prosedur
dermal dan menghasilkan anestesi sampai kedalaman 10 mm.
Lidokain (lignokain, xylokain) adalah anestetik lokal kuat
yang digunakan secara topical dan suntikan. Larutan lidokain 0,25-0,5% dengan
atau tanpa adrenalin digunakan untuk anestesi infiltrasi dengan larutan 1-2%
untuk anestesi blok atau topical. Untuk anestesi permukaan tersedia lidokain
gel 2%, sedangkan pada analgesi/anestesi lumbal digunakan larutan lidokain 5%.
Beberapa obat anestesi
lokal yang digunakan secara topikal
Nama
Obat
|
Penggunaan
Pada
|
Keterangan
|
||||||
Mata
|
Telinga
|
Hidung
|
Tenggorok
|
Uretra
|
Rektum
|
Kulit
|
||
Lidokain
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
|
Lidokain HCL
|
-
|
+
|
+
|
+
|
+
|
-
|
-
|
|
Dibuakin
|
-
|
+
|
-
|
-
|
-
|
+
|
+
|
Tidak menyebabkan midriasis
|
Tetrakain
|
+
|
+
|
+
|
+
|
-
|
+
|
+
|
Tidak menyebabkan midriasis
|
Benoksinat
|
+
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Ester asam benzoat. Dosis 1-2 tetes
larutan 0,4%
|
Kokain
|
-
|
+
|
+
|
+
|
-
|
-
|
-
|
|
Pramoksin
|
-
|
-
|
-
|
+
|
-
|
+
|
+
|
Bentuk lotion, larutan, krim dan gel 1
%
|
Diklonin
|
-
|
-
|
-
|
+
|
+
|
+
|
+
|
Bentuk larutan 0,5-1%. Mula kerja dan
masa kerja mirip prokain
|
Benzokain
|
-
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
Obat ini diberikan sebagai larutan
minyak, salep atau supositoria
|
Keterangan :
- Tidak
dianjurkan atau tidak efektif,
+ Biasa
digunakan
Lidokaine bagian
transdermal (LIDODERM) digunakan untuk nyeri yang berhubungan dengan
postherpetic neuralgia. Kombinasi dari lidokaine (2.59%) dan prilocaine (2.5%)
digunakan sebagai anestesi sebelum venipuncture, skin graft harvesting, dan infiltrasi dari anestesi ke dalam
genitalia.
Lidokaine didealkylasi pada hati oleh
CYPs menjadi monoethylglycine xylidide dan glycine xylidide, yang dapat
dimetabolisme lebih lanjut menjadi monoethylglycine dan xylidide. Keduanya,
monoethylglycine xylidide dan glycine xylidide menahan aktivitas anastesi
lokal. Pada manusia, sekitar 75% dari xylidide diekskresikan lewat urin sebagai
metabolit lebih lanjut 4-hydroxy-2, 6-dimethylaniline.
Lidokain memiliki indeks terapi yang
luas dari penggunaan klinik sebagai anestesi lokal. Ini digunakan pada sebagian
besar aplikasi ketika diperlukan anestesi lokal dari durasi tingkat menengah. Lidokain
sering digunakan sebagai agen antiarrhytmia.
Lidokain merupakan
aminoetilamid. Pada larutan 0,5% toksisitasnya sama, tetapi pada larutan 2%
lebih toksik daripada prokain. Larutan lidokain 0,5% digunakan untuk anesthesia
infiltrasi, sedangkan larutan 1,0-2% untuk anesthesia blok dan topical.
Anesthesia ini efektif bila digunakan tanpa vasokonstriktor, tetapi kecepatan
absorbs dan toksisitasnya bertambah dan masa kerjanya lebih pendek. Lidokain
merupakan obat terpilih bagi mereka yang hipersensitif terhadap prokain dan
juga epinefrin. Lidokain dapat menimbulkan kantuk sediaan berupa larutan
0,5%-5% dengan atau tanpa epinefrin. (1:50.000 sampai 1: 200.000).
Lidocaine sekitar 95%
dimetabolisme (dealkylated) dalam
hati oleh CYP3A4 ke farmakologi aktif metabolit monoethylglycinexylidide (MEGX)
dan kemudian selanjutnya ke aktif xylidide glisin. MEGX memiliki setengah hidup
lebih lama daripada lidokain tetapi juga merupakan saluran blocker natrium
kurang kuat. Penghilangan paruh lidocaine sekitar 90-120 menit pada kebanyakan
pasien. Hal ini mungkin berkepanjangan pada pasien dengan gangguan hati
(rata-rata 343 menit) atau gagal jantung kongestif (rata-rata 136 menit).
Efek farmakologi dan
penggunaan klinis anestesi lokal
Jenis
zat
|
Ester/amida
|
Mulai
kerja
|
Lama
kerja
|
Penggunaan
klinis
|
Properties
|
Procaine
|
Ester
|
Lambat
|
Singkat
|
· Terbatas
· Vascular
spam
· Diagnostic
prosedure
|
· Vasodilatasi
· Alergenik
|
Amethocaine
|
Ester
|
Cepat
|
Singkat
|
·
Topical anesthesia
·
Spinal anesthesia
|
· Toksisitas
susunan ik kuat
|
Chloroprocaine
|
Ester
|
Cepat
|
Singkat
|
·
Peripheral anesthesia
·
Obstetric extradural block
|
· Toksisitas
susunan ik rendah
|
Mepivacaine
|
Amida
|
Cepat
|
Sedang
|
·
Infiltration
·
Peripheral nerve blocks
|
· Versatile,
dilatasi sedang
|
Prilocaine
|
Amida
|
Cepat
|
Sedang
|
·
Infiltration
·
Intravenous anesthesia
·
Peripheral nerve blocks
|
· Methaemoglobinanemia
pada dosis tinggi
· Sedikit
toksisitas amida
|
Bupivacaine
|
Amida
|
Sedang
|
Lama
|
·
Infiltration
·
Intravenous regional anesthesia
·
Extradural ∓ spinal blocks
|
· Pemisahan
blockade sensoris dan motorik
|
Etidocaine
|
Amida
|
Cepat
|
Lama
|
·
Infiltration
·
Intravenous regional anesthesia
·
Extradural blocks
|
· Blokade
motorik yang sangat besar
|
Lignocaine
|
Amida
|
Cepat
|
Sedang
|
·
Infiltration / topical
·
Intravenous regional anesthesia
·
Extradural & spinal blocks
·
Peripheral nerve blocks
|
· Agen
paling serbaguna
· Vasodilatasi
sedang
|
II.1.1
Bentuk Sediaan Lidokain
Lidokain biasanya dalam
bentuk hidroklorida lidocaine tersedia
dalam berbagai bentuk termasuk:
1. Anestesi
lokal injected (kadang dikombinasikan dengan epinephrine untuk mengurangi
perdarahan)
2. Dermal
patch (kadang dikombinasikan dengan prilocaine )
3. Injeksi
intravena (kadang dikombinasikan dengan epinephrine untuk mengurangi
perdarahan)
4. Infus
intravena
5. Hidung
pembangkitan berangsur-angsur / semprot (dikombinasikan dengan fenilefrin )
6. Oral
gel (sering disebut sebagai "lidocaine kental" atau "visc lidocaine" dalam farmakologi
digunakan sebagai gel tumbuh gigi)
7. Oral
cair
8. Topikal
gel (seperti dengan aloe vera gel yang meliputi lidokain)
9. Topikal
cair
10. Topikal
patch (lidokain 5% patch dipasarkan sebagai "lidoderm" di AS (sejak 1999) dan "versatis" di inggris (sejak 2007 oleh grünenthal))
11. Topikal
semprot aerosol
12. Dihirup
melalui nebulizer
II.1.2
Dosis Pemberian Lidokain
Berikut
ini dosis yang direkomendasikan untuk penatalaksanaan anestesi lokal secara
individu di USA :
Ø Untuk
anestesi infiltrasi perkutan, 5 sampai 300 mg ( 1 dalam 60 mL dari 0,5%
larutan, atau 0,5 sampai 30 mL dari 1% larutan).
Ø Dosis
untuk memblok saraf perifer tergantung oleh rute penggunaan. Untuk memblok
plexus brankial 225 sampai 300 mg (15 sampai 20 mL) dalam larutan 1,5%.
Ø Untuk
memblok saraf simpatis larutan 1% direkomendasikan. Dosis 50 mg(5 mL) untuk
blok servical dan 50 sampai 100mg (5 sampai 10 mL) untuk blok lumbal.
Ø Untuk
anestesi epidural 2 sampai 3 mL larutan dibutuhkan. Untuk anestesi epidural
lanjutan,dosis maksimum sebaiknya tidak diulangi terus-menerus lebih dari 90
menit.
Ø Larutan
hiperbarik 1,5% atau 5% lidokain HCL dalam glukosa 7,5% tersedia untuk anestesi
spinal ; adrenalin tidak bisa digunakan. Dosis sampai 75 mg (1,5 mL) dalam
larutan 5% digunakan dalam operasi caesar. Dan 75 sampai 100 mg (1,5 sampai 2
mL) untuk prosedur operasi lainnya.
Ø Untuk
anestesi regional IV larutan 0,5% tanpa adrenalin dapat digunakan dalam dosis
50 sampai 300 mg (10 sampai 60 mL) ; dosis maksimum 4 mg/kg direkomendasikan
untuk dewasa.
Ø Lidokain
juga dapat digunakan dalam berbagai jenis formulasi anestesi permukaan.
Ø Lidokain
salep digunakan untuk anestesi pada kulit dan membran mukosa dengan dosis yang
direkomendasikan sebesar 20 g dalam 5% salep (setara 1 g lidokain basa) dalam
24 jam.
Ø Gels
digunaan untuk anestesi pada saluran kemih dan dosisnya bermacam-macam tiap
negara. Di UK diberikan dosis 2% gel.
Ø Larutan
topikal digunakan untuk anestesi permukaan dari membran mukosa mulut,
tenggorokan, dan saluran kemih atas. Untuk mulut dan tenggorokan digunakan
larutan 2%, dapat ditingkatkan 300 mg (15mL). Untuk sakit faringeal obat kumur
dibutuhkan, tidak lebih dari 3 jam sekali. Dosis yang direkomendasikan di USA
untuk larutan oral topikal adalah 2,4 g.
Lidokain dalam konsentrasi 10% digunakan sebagai spray untuk mencegah
sakit pada membran mukosa.
Ø Lidokain
digunakan secara rektal sebagai supositoria, spray, salep, dan krim untuk
mengobati hemoroid dan kondisi perianal lainnya.
Ø Tetes
mata mengandung lidokain HCL 4% dengan fluoresin.
II.1.3 Penggunaan Lidokain
Lidokain digunakan pada pemberian
injeksi, seperti pada sediaan yang mengandung
kortikosteroid, untuk menghilangkan rasa sakit, rasa gatal, dan iritasi
lokal lainnya. Lidokain sodium juga digunakan pada injeksi intramuskular dari
beberapa antibakterial untuk mengurangi rasa sakit pada saat injeksi. Lidokain
juga merupakan obat antiaritmik golongan Ib yang digunakan pada pengobatan
aritmia ventrikular, terutama setelah infark miokard. Lidokain juga tersedia
dalam infus intravena untuk pengobatan epilepsi yang sulit dikendalikan.
Cara-cara pemberian lidokain yang digunakan pada pasien.
Penggunaan dosis dari lidokain
hidroklorida pada anestetik lokal bergantung pada tempat injeksi dan prosedur
penggunaan. Dosis penggunaan lidokain secara spesifik untuk individual tidak
selalu tersedia pada UK, meskipun produk dari US sering menyediakan informasi
tentang penggunaannya. Ketika diberikan dengan adrenalin, dosis maksimum
lidokain yang disarankan adalah 500 mg tanpa adrenalin yang direkomendasikan
oleh UK adalah 200 mg dan USA 300 mg, kecuali pada anestesi pada spinal.
Larutan Lidocaine HCl mengandung
adrenalin 1 dalam 200.000 digunakan untuk infiltrasi anestetik dan memblok
nervus termasuk blok epidural. Konsentrasi tinggi dari adrenalin jarang
dibutuhkan, kecuali pada dokter gigi. Sedangkan larutan lidokain HCL dengan
adrenalin 1 dalam 80.000 banyak digunakan. Dosis seharusnya dikurangi pada
anak-anak, orang tua dan pasien yang lemah. Dosis percobaan biasanya dengan
adrenalin seharusnya diberikan sebelum memulai blok epidural untuk mendeteksi
dosis intravaskular yang kurang hati-hati atau dosis subaraknoid
Untuk
penggunaan pengobatan aritmia ventrikular lidokain diberikan secara IV sebagai
lidokain HCl. Untuk dewasa dosis biasanya sekitar 1 sampai 1,5 mg/kg dapat diberikan
dan diulangi sampai 3 mg/kg. Lidokain juga digunakan untuk aritmia ventrikular
lainnya pada pasien dengan kondisi yang kurang stabil. Infus IV lanjutan biasa
direkomendasikan setelah dosis awal sekitar 1 sampai 4 mg/menit. Jarang
dibutuhkan infus lanjutan lebih lama dari 24 jam. Pada situasi gawat,lidokain
HCl diberikan sebagai injeksi IM 300mgdiulangi bila perlu setelah 60 sampai
90menit.
Lidokain
sering digunakan secara suntikan untuk anesthesia infiltrasi, blockade saraf,
anesthesia epidural ataupun anesthesia selaput lender. Pada anesthesia
infitrasi biasanya digunakan larutan 0,25% – 0,50% dengan atau tanpa adrenalin.
Tanpa adrenalin dosis total tidak boleh melebihi 200mg dalam waktu 24 jam, dan
dengan adrenalin tidak boleh melebihi 500 mg untuk jangka waktu yang sama.
Dalam bidang kedokteran gigi, biasanya digunakan larutan 1 – 2 % dengan
adrenalin; untuk anesthesia infiltrasi dengan mula kerja 5 menit dan masa kerja
kira-kira satu jam dibutuhkan dosis 0,5 – 1,0 ml. untuk blockade saraf digunakan
1 – 2 ml.
Lidokain
dapat pula digunakan untuk anesthesia permukaan. Untuk anesthesia rongga mulut,
kerongkongan dan saluran cerna bagian atas digunakan larutan 1-4% dengan dosis
maksimal 1 gram sehari dibagi dalam beberapa dosis. Pruritus di daerah anogenital
atau rasa sakit yang menyertai wasir dapat dihilangkan dengan supositoria atau
bentuk salep dan krem 5 %. Untuk anesthesia sebelum dilakukan tindakan
sistoskopi atau kateterisasi uretra digunakan lidokain gel 2 % dan selum
dilakukan bronkoskopi atau pemasangan pipa endotrakeal biasanya digunakan
semprotan dengan kadar 2-4%.
Kontraindikasi untuk penggunaan lidokain
meliputi:
Ø Blok
jantung , atau ketiga tingkat kedua (tanpa alat pacu jantung)
Ø Parah
sinoatrial blok (tanpa alat pacu jantung)
Ø Serius
reaksi obat yang merugikan atau amida anestesi lokal lidokain
Ø Bersamaan
pengobatan dengan kinidina , flecainide , disopyramide , procainamide (Kelas I
agen antiarrhythmic )
Ø Sebelum
penggunaan Amiodarone hidroklorida
Ø Hipotensi
bukan karena Aritmia
Ø Bradikardi
Ø Dipercepat
idioventricular irama
Ø Pacemaker
II. 2 Pengaruh Lidokain Pada Susunan
Saraf Pusat
Lidokain digunakan dalam anestesi dapat
dijelaskan bahwa mengubah depolarisasi pada neuron, dengan menghalangi natrium
gated cepat tegangan (Na+) saluran pada membran sel. Dengan blokade yang cukup,
membran dari neuron presynaptic tidak akan depolarize dan gagal untuk
mengirimkan suatu potensial aksi, yang menyebabkan efek anestesinya. Titrasi cermat
memungkinkan tingkat tinggi selektivitas dalam penyumbatan neuron sensorik,
sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi juga akan mempengaruhi modalitas lain
sinyal neuron.
Lidokain bekerja merintangi secara
bolak-balik penerusan impuls-impuls saraf ke Susunan Saraf Pusat (SSP) dan
dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal, rasa
panas atau rasa dingin. Lidokain mencegah pembentukan dan konduksi impuls
saraf. Tempat kerjanya terutama di selaput lendir. Disamping itu, lidokain
mengganggu fungsi semua organ dimana terjadi konduksi/transmisi dari beberapa
impuls. Artinya lidokain mempunyai efek yang penting terhadap SSP, ganglia
otonom, cabang-cabang neuromuskular dan semua jaringan otot.
Efek
samping dari lidokain diperlihatkan dengan adanya peningkatan dosis diantaranya
mengantuk, tinnitus, dysgeusia, pusing, dan kejang (berkedut). Jika dosis
meningkat, akan terjadi serangan jantung, koma, serta depresi dan henti
pernafasan. Depresi kardiovaskular yang signifikan secara klinik biasanya terjadi pada level
serum lidocaine yang menghasilkan efek SSP yang nyata. Metabolit dari
monoethylglycine xylidide dan glycine xylidide dapat berperan pada beberapa
efek samping tersebut.
Efek
samping lidokain biasanya berkaitan dengan
Susunan Saraf Pusat misalnya mengantuk, pusing, parestesia, gangguan
mental, koma, dan seizures. Mungkin sekali metabolit lidokain yaitu
monoetilglisin xilidid dan glisin xilidid ikut berperan dalam timbulnya efek
samping ini. Lidokain juga dapat menurunkan iritabilitas jantung, karena itu
juga digunakan sebagai aritmia. Lidokain dosis berlebihan dapat menyebabkan
kematian akibat fibrilasi ventrikel, atau oleh henti jantung
BAB
III
PENUTUP
III.1 Simpulan
Berdasarkan hasil
pembuatan karya ilmiah ini dapat disimpulkan bahwa lidokain tidak diberikan
pada pasien yang hipovolaemia dan menjadi perhatian agar tidak digunakan pada
pasien dengan gagal jantung kongestif, bradikardi atau depresi pernapasan.
Lidokain dimetabolisme dihati dan harus diperhatikan pemberian pada pasien yang
mengalami kerusakan hati. Waktu paruh lidokain diperpanjang pada kondisi
kurangnya aliran darah hati seperti gagal jantung atau gagal sirkulasi.
Metabolit lidokain berakumulasi dengan pasien yang mengalami kerusakan ginjal.
III.2 Saran
1.
Diharapkan
bagi
tenaga medis (dokter, anestesiologi, dan perawat) dalam memberikan anestesi
lokal dapat melihat kondisi pasien, indikasi obat dan kontra indikasi obat.
2.
Bagi
ilmu pengetahuan
Diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmiah
dalam rangka peningkatan mutu pelayanan keperawatan terutama dalam bidang
anestesiologi.
3.
Bagi
peneliti
Diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi
para peneliti
baru, sehingga dapat dijadikan
reverensi, dan dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2011. Dosis Lignokain Yang Diberikan
Kepada pasien. http://www.scribd.com/doc/52172122/11/G-Faktor-yang-Berpengaruh-pada-Anestesia-Epidural.
diakses, 9 juni 2011.
Anonim,
2011. Lignokain Yang Diberikan. http://www.scribd.com/doc/51582086/Prilokain-joy.
diakses 9 juni 2011.
Ganiswarna. S. A. 2005. Farmakologi
dan Terapi. Edisi IV. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. Hal.332
Katzung BG & Miller RD. 2002. Anestetik
Lokal. Di dalam : Katzung BG, editor. Farmakologi Dasar dan Klinik. Ed. 8,
vol.2. Jakarta; Salemba Medika.
Hal.162-163
Mansjoer,
arief et al. Kapita Selekta Kedokteran.
Edisi III. 2000. Jakarta; Media Aesculapius.
Setiawati
A. Adrenergik. Dalam : Ganiswarna SG. Farmakologi
Dan Terapi. Edisi 4. Jakarta; Bagian Farmakologi FKUI, 1995: 57-76
How to make money from gambling in 2021
BalasHapusHow to Make Money from Gambling Online: 4 steps · 1.Start gambling 인카지노 online · 2.Create a betting account หารายได้เสริม · 3.Check febcasino odds · 4.Find the best bookmaker for your