Selasa, 27 Maret 2012

LIDOKAIN

LIDOKAIN YANG TEPAT PADA PASIEN


OLEH :
RONI D. TASUGALEN
(09061038)


UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
FAKULTAS KEPERAWATAN
2011

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena atas berkat dan tuntunannya sehingga karya ilmiah yang berjudul “Lidokain Yang Tepat Pada Pasien” ini bisa diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Sebagai manusia yang tidak lepas dari keterbatasan kemampuan, dibarengi dengan berbagai kesulitan dan hambatan, maka penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terhindar dari berbagai macam kekurangan.
Dengan kekurangan yang ada penulis menyambut saran dan petunjuk yang objektif dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini. Sehubungan dengan itu melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya disertai ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan malakah ini.
Doa dan harapan kiranya  dengan hadirnya malakah ini, dapatlah membantu para pembaca sekalian dalam mempelajari tentang lidokain yang tepat pada pasien.
   Tuhan Yang Maha Esa menolong dan memberkati.

Penulis
                                                                                      Roni Tasugalen




DAFTAR ISI
Prakata                                                                                                                                    i
Daftar Isi                                                                                                                                 ii
Bab I Pendahuluan                                                                                                                 1
I.1 Latar Belakang                                                                                                           1
I.2 Masalah / Rumusan Masalah                                                                                      2
I.3 Tujuan                                                                                                                         2
Bab II Tinjauan Pustaka                                                                                                         3
II.1 Lidokain
II.1.1 Bentuk Sediaan Lidokain
II.1.2 Dosis Pemberian Lidokain
II.1.3 Penggunaan Lidokain
II.2 Pengaruh Lidokain Pada Susunan Saraf Pusat
Bab III Penutup                                                                                                                      7
III.1 Simpulan                                                                                                                  8
III.2 Saran                                                                                                                        9
Daftar Pustaka                                                                                                                        10








BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Anestetik lokal atau zat-zat penghalang rasa adalah obat yang pada penggunaan lokal merintangi secara reversibel penerusan impus-impuls saraf ke susunan  saraf pusat dan demikian menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, rasa panas, atau dingin. Anestetik lokal pertama adalah kokain, yaitu suatu alkaloid yang diperoleh dari daun suatu tumbuhan alang-alang di pegunungan Andes (Peru), yang pertama kali digunakan sebagai penghilang rasa nyeri pada pengobatan mata, kemudian pada kedokteran gigi. Sejak tahun 1892 dikembangkan anestetik lokal secara sintesis dan ditemukan prokain dan benzokain pada tahun 1905, yang disusul oleh banyak derivat lain seperti tetrakain, butkain, dan chincokain. Kemudian muncul anestetik lokal seperti lidokain (1947), mepivakain (1957), prilokain (1963), dan bupivakain (1967).
Lidokain adalah derivat asetanilida yang merupakan obat pilihan utama untuk anestesi permukaan maupun infiltrasi. Lidokain adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara luas dengan pemberian topikal dan suntikan. Anestesi terjadi lebih cepat, lebih kuat, lebih lama, dan lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh prokain.
Lidokain ialah obat anestesi lokal yang banyak digunakan dalam bidang kedokteran oleh karena mempunyai awitan kerja yang lebih cepat dan bekerja lebih stabil dibandingkan dengan obat-obat anestesi lokal lainnya. Obat ini mempunyai kemampuan untuk menghambat konduksi di sepanjang serabut saraf secara reversibel, baik serabut saraf sensorik, motorik, maupun otonom. Kerja obat tersebut dapat dipakai secara klinis untuk menyekat rasa sakit atau impuls vasokonstriktor menuju daerah tubuh tertentu.
Lidokain mampu melewati sawar darah otak dan diserap secara cepat dari tempat injeksi. Dalam hepar, lidokain diubah menjadi metabolit yang lebih larut dalam air dan disekresikan ke dalam urin. Absorbsi dari lidokain dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tempat injeksi, dosis obat, adanya vasokonstriktor, ikatan obat, jaringan, dan karakter fisikokimianya.

I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tentang lidokain tersebut maka rumusan masalah dari lidokain yang tepat pada pasien adalah :
1.    Apa faktor yang membuat lidokain menjadi anestesi lokal yang kuat?   
2.    Apa pengaruh lidokain pada susunan saraf pusat?

I.3 Tujuan Penelitian
Diketahui faktor yang membuat lidokain menjadi anestesi lokal yang kuat, mekanisme kerja lidokain dalam mempengaruhi susunan  saraf pusat dan keuntungan menggunakan lidokain.










     
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Lidokain
Lidokain (xylocaine, lignocain), yang diperkenalkan pada tahun 1948, sekarang merupakan anestesik lokal yang paling banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan kedokteran gigi. Merupakan anestetika lokal yang berguna untuk infiltrasi dan memblokir syaraf (nerve block). Efek anestesi terjadi lebih cepat, kuat, dan ekstensif dibandingkan prokain dan merupakan obat terpilih bagi mereka yang hipersensitif terhadap prokain dan juga epinefrin.
Lidokain cepat menghasilkan, lebih intens, lebih tahan lama dan merupakan anastesi lebih luas daripada prokain dengan konsentrasi yang sama. Tidak seperti prokain, senyawa ini merupakan suatu senyawa aminoetilamida dan merupakan anggota prototipikal golongan anestetik lokal amida. Lidokain adalah pilihan alternatif untuk individual yang sensitif terhadap anestesi lokal tipe ester. Lidokain digunakan pada perawatan ventricular cardiac arrhytmias dan tahanan jantung dengan fibrilasi ventrikular, khususnya dengan iskemia akut, tetapi tidak digunakan pada perawatan atrial arrhytmia.
Lidokain di absorbsi secara cepat setelah pemberian parenteral serta dari saluran gastrointestinal dan pernafasan. Walaupun senyawa ini efektif jika digunakan tanpa vasokonstriktor, dengan adanya epinephrine menurunkan laju absorbsinya, sehingga toksisitasnya menurun dan lama kerjanya diperpanjang. Disamping sediaan untuk injeksi, tersedia susunan  pengantaran obat bebas jarum (needle-free drug-delivery system) untuk larutan dari lidokaine dan epinephrine (IONTOCAINE). Susunan  ini secara umum digunakan untuk prosedur dermal dan menghasilkan anestesi sampai kedalaman 10 mm.

Lidokain (lignokain, xylokain) adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara topical dan suntikan. Larutan lidokain 0,25-0,5% dengan atau tanpa adrenalin digunakan untuk anestesi infiltrasi dengan larutan 1-2% untuk anestesi blok atau topical. Untuk anestesi permukaan tersedia lidokain gel 2%, sedangkan pada analgesi/anestesi lumbal digunakan larutan lidokain 5%.
Beberapa obat anestesi lokal yang digunakan secara topikal
Nama Obat
Penggunaan Pada
Keterangan
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorok
Uretra
Rektum
Kulit

Lidokain
-
-
-
-
-
-
+

Lidokain HCL
-
+
+
+
+
-
-

Dibuakin
-
+
-
-
-
+
+
Tidak menyebabkan midriasis
Tetrakain
+
+
+
+
-
+
+
Tidak menyebabkan midriasis
Benoksinat
+
-
-
-
-
-
-
Ester asam benzoat. Dosis 1-2 tetes larutan 0,4%
Kokain
-
+
+
+
-
-
-

Pramoksin
-
-
-
+
-
+
+
Bentuk lotion, larutan, krim dan gel 1 %
Diklonin
-
-
-
+
+
+
+
Bentuk larutan 0,5-1%. Mula kerja dan masa kerja mirip prokain
Benzokain
-
+
+
+
+
+
+
Obat ini diberikan sebagai larutan minyak, salep atau supositoria
 Keterangan :
-       Tidak dianjurkan atau tidak efektif,
+  Biasa digunakan
Lidokaine bagian transdermal (LIDODERM) digunakan untuk nyeri yang berhubungan dengan postherpetic neuralgia. Kombinasi dari lidokaine (2.59%) dan prilocaine (2.5%) digunakan sebagai anestesi sebelum venipuncture, skin graft harvesting, dan infiltrasi dari anestesi ke dalam genitalia.
Lidokaine didealkylasi pada hati oleh CYPs menjadi monoethylglycine xylidide dan glycine xylidide, yang dapat dimetabolisme lebih lanjut menjadi monoethylglycine dan xylidide. Keduanya, monoethylglycine xylidide dan glycine xylidide menahan aktivitas anastesi lokal. Pada manusia, sekitar 75% dari xylidide diekskresikan lewat urin sebagai metabolit lebih lanjut 4-hydroxy-2, 6-dimethylaniline.
Lidokain memiliki indeks terapi yang luas dari penggunaan klinik sebagai anestesi lokal. Ini digunakan pada sebagian besar aplikasi ketika diperlukan anestesi lokal dari durasi tingkat menengah. Lidokain sering digunakan sebagai agen antiarrhytmia.
Lidokain merupakan aminoetilamid. Pada larutan 0,5% toksisitasnya sama, tetapi pada larutan 2% lebih toksik daripada prokain. Larutan lidokain 0,5% digunakan untuk anesthesia infiltrasi, sedangkan larutan 1,0-2% untuk anesthesia blok dan topical. Anesthesia ini efektif bila digunakan tanpa vasokonstriktor, tetapi kecepatan absorbs dan toksisitasnya bertambah dan masa kerjanya lebih pendek. Lidokain merupakan obat terpilih bagi mereka yang hipersensitif terhadap prokain dan juga epinefrin. Lidokain dapat menimbulkan kantuk sediaan berupa larutan 0,5%-5% dengan atau tanpa epinefrin. (1:50.000 sampai 1: 200.000).
Lidocaine sekitar 95% dimetabolisme (dealkylated) dalam hati oleh CYP3A4 ke farmakologi aktif metabolit monoethylglycinexylidide (MEGX) dan kemudian selanjutnya ke aktif xylidide glisin. MEGX memiliki setengah hidup lebih lama daripada lidokain tetapi juga merupakan saluran blocker natrium kurang kuat. Penghilangan paruh lidocaine sekitar 90-120 menit pada kebanyakan pasien. Hal ini mungkin berkepanjangan pada pasien dengan gangguan hati (rata-rata 343 menit) atau gagal jantung kongestif (rata-rata 136 menit).



Efek farmakologi dan penggunaan klinis anestesi lokal
Jenis zat
Ester/amida
Mulai kerja
Lama kerja
Penggunaan klinis
Properties
Procaine
Ester
Lambat
Singkat
·      Terbatas
·      Vascular spam
·      Diagnostic prosedure
·      Vasodilatasi
·      Alergenik
Amethocaine
Ester
Cepat
Singkat
·       Topical anesthesia
·       Spinal anesthesia
·      Toksisitas susunan ik kuat
Chloroprocaine           
Ester
Cepat
Singkat
·       Peripheral anesthesia
·       Obstetric extradural block
·      Toksisitas susunan ik rendah
Mepivacaine
Amida
Cepat
Sedang
·       Infiltration
·       Peripheral nerve blocks
·      Versatile, dilatasi sedang
Prilocaine
Amida
Cepat
Sedang
·       Infiltration
·       Intravenous anesthesia
·       Peripheral nerve blocks
·      Methaemoglobinanemia pada dosis tinggi
·      Sedikit toksisitas amida
Bupivacaine
Amida
Sedang
Lama
·       Infiltration
·       Intravenous regional anesthesia
·       Extradural ∓ spinal blocks
·      Pemisahan blockade sensoris dan motorik
Etidocaine
Amida
Cepat
Lama
·       Infiltration
·       Intravenous regional anesthesia
·       Extradural blocks
·      Blokade motorik yang sangat besar
Lignocaine
Amida
Cepat
Sedang
·       Infiltration / topical
·       Intravenous regional anesthesia
·       Extradural & spinal blocks
·       Peripheral nerve blocks
·      Agen paling serbaguna
·      Vasodilatasi sedang

    


II.1.1 Bentuk Sediaan Lidokain
Lidokain biasanya dalam bentuk hidroklorida lidocaine tersedia dalam berbagai bentuk termasuk:
1.    Anestesi lokal injected (kadang dikombinasikan dengan epinephrine untuk mengurangi perdarahan)
2.    Dermal patch (kadang dikombinasikan dengan prilocaine )
3.    Injeksi intravena (kadang dikombinasikan dengan epinephrine untuk mengurangi perdarahan)
4.    Infus intravena
5.    Hidung pembangkitan berangsur-angsur / semprot (dikombinasikan dengan fenilefrin )
6.    Oral gel (sering disebut sebagai "lidocaine kental" atau "visc lidocaine" dalam farmakologi digunakan sebagai gel tumbuh gigi)
7.    Oral cair
8.    Topikal gel (seperti dengan aloe vera gel yang meliputi lidokain)
9.    Topikal cair
10.     Topikal patch (lidokain 5% patch dipasarkan sebagai "lidoderm" di AS (sejak 1999) dan "versatis" di inggris (sejak 2007 oleh grünenthal))
11.     Topikal semprot aerosol
12.     Dihirup melalui nebulizer

II.1.2 Dosis Pemberian Lidokain
Berikut ini dosis yang direkomendasikan untuk penatalaksanaan anestesi lokal secara individu di USA :
Ø  Untuk anestesi infiltrasi perkutan, 5 sampai 300 mg ( 1 dalam 60 mL dari 0,5% larutan, atau 0,5 sampai 30 mL dari 1% larutan).
Ø  Dosis untuk memblok saraf perifer tergantung oleh rute penggunaan. Untuk memblok plexus brankial 225 sampai 300 mg (15 sampai 20 mL) dalam larutan 1,5%.
Ø  Untuk memblok saraf simpatis larutan 1% direkomendasikan. Dosis 50 mg(5 mL) untuk blok servical dan 50 sampai 100mg (5 sampai 10 mL) untuk blok lumbal.
Ø  Untuk anestesi epidural 2 sampai 3 mL larutan dibutuhkan. Untuk anestesi epidural lanjutan,dosis maksimum sebaiknya tidak diulangi terus-menerus lebih dari 90 menit.
Ø  Larutan hiperbarik 1,5% atau 5% lidokain HCL dalam glukosa 7,5% tersedia untuk anestesi spinal ; adrenalin tidak bisa digunakan. Dosis sampai 75 mg (1,5 mL) dalam larutan 5% digunakan dalam operasi caesar. Dan 75 sampai 100 mg (1,5 sampai 2 mL) untuk prosedur operasi lainnya.
Ø  Untuk anestesi regional IV larutan 0,5% tanpa adrenalin dapat digunakan dalam dosis 50 sampai 300 mg (10 sampai 60 mL) ; dosis maksimum 4 mg/kg direkomendasikan untuk dewasa.
Ø  Lidokain juga dapat digunakan dalam berbagai jenis formulasi anestesi permukaan.
Ø  Lidokain salep digunakan untuk anestesi pada kulit dan membran mukosa dengan dosis yang direkomendasikan sebesar 20 g dalam 5% salep (setara 1 g lidokain basa) dalam 24 jam.
Ø  Gels digunaan untuk anestesi pada saluran kemih dan dosisnya bermacam-macam tiap negara. Di UK diberikan dosis 2% gel.
Ø  Larutan topikal digunakan untuk anestesi permukaan dari membran mukosa mulut, tenggorokan, dan saluran kemih atas. Untuk mulut dan tenggorokan digunakan larutan 2%, dapat ditingkatkan 300 mg (15mL). Untuk sakit faringeal obat kumur dibutuhkan, tidak lebih dari 3 jam sekali. Dosis yang direkomendasikan di USA untuk larutan oral topikal adalah 2,4 g.  Lidokain dalam konsentrasi 10% digunakan sebagai spray untuk mencegah sakit pada membran mukosa.
Ø  Lidokain digunakan secara rektal sebagai supositoria, spray, salep, dan krim untuk mengobati hemoroid dan kondisi perianal lainnya.
Ø  Tetes mata mengandung lidokain HCL 4% dengan fluoresin.

II.1.3 Penggunaan Lidokain
Lidokain digunakan pada pemberian injeksi, seperti pada sediaan yang mengandung  kortikosteroid, untuk menghilangkan rasa sakit, rasa gatal, dan iritasi lokal lainnya. Lidokain sodium juga digunakan pada injeksi intramuskular dari beberapa antibakterial untuk mengurangi rasa sakit pada saat injeksi. Lidokain juga merupakan obat antiaritmik golongan Ib yang digunakan pada pengobatan aritmia ventrikular, terutama setelah infark miokard. Lidokain juga tersedia dalam infus intravena untuk pengobatan epilepsi yang sulit dikendalikan. Cara-cara pemberian lidokain yang digunakan pada pasien.
Penggunaan dosis dari lidokain hidroklorida pada anestetik lokal bergantung pada tempat injeksi dan prosedur penggunaan. Dosis penggunaan lidokain secara spesifik untuk individual tidak selalu tersedia pada UK, meskipun produk dari US sering menyediakan informasi tentang penggunaannya. Ketika diberikan dengan adrenalin, dosis maksimum lidokain yang disarankan adalah 500 mg tanpa adrenalin yang direkomendasikan oleh UK adalah 200 mg dan USA 300 mg, kecuali pada anestesi pada spinal. 
Larutan Lidocaine HCl mengandung adrenalin 1 dalam 200.000 digunakan untuk infiltrasi anestetik dan memblok nervus termasuk blok epidural. Konsentrasi tinggi dari adrenalin jarang dibutuhkan, kecuali pada dokter gigi. Sedangkan larutan lidokain HCL dengan adrenalin 1 dalam 80.000 banyak digunakan. Dosis seharusnya dikurangi pada anak-anak, orang tua dan pasien yang lemah. Dosis percobaan biasanya dengan adrenalin seharusnya diberikan sebelum memulai blok epidural untuk mendeteksi dosis intravaskular yang kurang hati-hati atau dosis subaraknoid
Untuk penggunaan pengobatan aritmia ventrikular lidokain diberikan secara IV sebagai lidokain HCl. Untuk dewasa dosis biasanya sekitar 1 sampai 1,5 mg/kg dapat diberikan dan diulangi sampai 3 mg/kg. Lidokain juga digunakan untuk aritmia ventrikular lainnya pada pasien dengan kondisi yang kurang stabil. Infus IV lanjutan biasa direkomendasikan setelah dosis awal sekitar 1 sampai 4 mg/menit. Jarang dibutuhkan infus lanjutan lebih lama dari 24 jam. Pada situasi gawat,lidokain HCl diberikan sebagai injeksi IM 300mgdiulangi bila perlu setelah 60 sampai 90menit.
Lidokain sering digunakan secara suntikan untuk anesthesia infiltrasi, blockade saraf, anesthesia epidural ataupun anesthesia selaput lender. Pada anesthesia infitrasi biasanya digunakan larutan 0,25% – 0,50% dengan atau tanpa adrenalin. Tanpa adrenalin dosis total tidak boleh melebihi 200mg dalam waktu 24 jam, dan dengan adrenalin tidak boleh melebihi 500 mg untuk jangka waktu yang sama. Dalam bidang kedokteran gigi, biasanya digunakan larutan 1 – 2 % dengan adrenalin; untuk anesthesia infiltrasi dengan mula kerja 5 menit dan masa kerja kira-kira satu jam dibutuhkan dosis 0,5 – 1,0 ml. untuk blockade saraf digunakan 1 – 2 ml.
Lidokain dapat pula digunakan untuk anesthesia permukaan. Untuk anesthesia rongga mulut, kerongkongan dan saluran cerna bagian atas digunakan larutan 1-4% dengan dosis maksimal 1 gram sehari dibagi dalam beberapa dosis. Pruritus di daerah anogenital atau rasa sakit yang menyertai wasir dapat dihilangkan dengan supositoria atau bentuk salep dan krem 5 %. Untuk anesthesia sebelum dilakukan tindakan sistoskopi atau kateterisasi uretra digunakan lidokain gel 2 % dan selum dilakukan bronkoskopi atau pemasangan pipa endotrakeal biasanya digunakan semprotan dengan kadar 2-4%.
Kontraindikasi untuk penggunaan lidokain meliputi:
Ø  Blok jantung , atau ketiga tingkat kedua (tanpa alat pacu jantung)
Ø  Parah sinoatrial blok (tanpa alat pacu jantung)
Ø  Serius reaksi obat yang merugikan atau amida anestesi lokal lidokain
Ø  Bersamaan pengobatan dengan kinidina , flecainide , disopyramide , procainamide (Kelas I agen antiarrhythmic )
Ø  Sebelum penggunaan Amiodarone hidroklorida
Ø  Hipotensi bukan karena Aritmia
Ø  Bradikardi
Ø  Dipercepat idioventricular irama
Ø  Pacemaker










II. 2 Pengaruh Lidokain Pada Susunan  Saraf Pusat
Lidokain digunakan dalam anestesi dapat dijelaskan bahwa mengubah depolarisasi pada neuron, dengan menghalangi natrium gated cepat tegangan (Na+) saluran pada membran sel. Dengan blokade yang cukup, membran dari neuron presynaptic tidak akan depolarize dan gagal untuk mengirimkan suatu potensial aksi, yang menyebabkan efek anestesinya. Titrasi cermat memungkinkan tingkat tinggi selektivitas dalam penyumbatan neuron sensorik, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi juga akan mempengaruhi modalitas lain sinyal neuron.
Lidokain bekerja merintangi secara bolak-balik penerusan impuls-impuls saraf ke Susunan Saraf Pusat (SSP) dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal, rasa panas atau rasa dingin. Lidokain  mencegah pembentukan dan konduksi impuls saraf. Tempat kerjanya terutama di selaput lendir. Disamping itu, lidokain mengganggu fungsi semua organ dimana terjadi konduksi/transmisi dari beberapa impuls. Artinya lidokain mempunyai efek yang penting terhadap SSP, ganglia otonom, cabang-cabang neuromuskular dan semua jaringan otot.
Efek samping dari lidokain diperlihatkan dengan adanya peningkatan dosis diantaranya mengantuk, tinnitus, dysgeusia, pusing, dan kejang (berkedut). Jika dosis meningkat, akan terjadi serangan jantung, koma, serta depresi dan henti pernafasan. Depresi kardiovaskular yang signifikan  secara klinik biasanya terjadi pada level serum lidocaine yang menghasilkan efek SSP yang nyata. Metabolit dari monoethylglycine xylidide dan glycine xylidide dapat berperan pada beberapa efek samping tersebut.
Efek samping lidokain biasanya berkaitan dengan  Susunan Saraf Pusat misalnya mengantuk, pusing, parestesia, gangguan mental, koma, dan seizures. Mungkin sekali metabolit lidokain yaitu monoetilglisin xilidid dan glisin xilidid ikut berperan dalam timbulnya efek samping ini. Lidokain juga dapat menurunkan iritabilitas jantung, karena itu juga digunakan sebagai aritmia. Lidokain dosis berlebihan dapat menyebabkan kematian akibat fibrilasi ventrikel, atau oleh henti jantung
















BAB III
PENUTUP
III.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembuatan karya ilmiah ini dapat disimpulkan bahwa lidokain tidak diberikan pada pasien yang hipovolaemia dan menjadi perhatian agar tidak digunakan pada pasien dengan gagal jantung kongestif, bradikardi atau depresi pernapasan. Lidokain dimetabolisme dihati dan harus diperhatikan pemberian pada pasien yang mengalami kerusakan hati. Waktu paruh lidokain diperpanjang pada kondisi kurangnya aliran darah hati seperti gagal jantung atau gagal sirkulasi. Metabolit lidokain berakumulasi dengan pasien yang mengalami kerusakan ginjal.

III.2 Saran
1.        Diharapkan bagi tenaga medis (dokter, anestesiologi, dan perawat) dalam memberikan anestesi lokal dapat melihat kondisi pasien, indikasi obat dan kontra indikasi obat.
2.        Bagi ilmu pengetahuan 
Diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmiah dalam rangka peningkatan mutu pelayanan keperawatan terutama dalam bidang anestesiologi.
3.        Bagi peneliti
Diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi para peneliti baru, sehingga dapat dijadikan reverensi, dan dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007. Lignocaine. http://en.wikipedia.org/wiki/Lidocaine. diakses kamis, 9 juni 2011.
Anonim, 2011. Dosis Lignokain Yang Diberikan Kepada pasien. http://www.scribd.com/doc/52172122/11/G-Faktor-yang-Berpengaruh-pada-Anestesia-Epidural. diakses, 9 juni 2011.
Anonim, 2011. Lignokain Yang Diberikan. http://www.scribd.com/doc/51582086/Prilokain-joy. diakses 9 juni 2011.
Ganiswarna. S. A. 2005.  Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Hal.332
Katzung BG & Miller RD. 2002.  Anestetik Lokal. Di dalam : Katzung BG, editor. Farmakologi Dasar dan Klinik. Ed. 8, vol.2. Jakarta; Salemba Medika.  Hal.162-163
Mansjoer, arief et al. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. 2000. Jakarta; Media Aesculapius.
Setiawati A. Adrenergik. Dalam : Ganiswarna SG. Farmakologi Dan Terapi. Edisi 4. Jakarta; Bagian Farmakologi FKUI, 1995: 57-76



1 komentar:

  1. How to make money from gambling in 2021
    How to Make Money from Gambling Online: 4 steps · 1.Start gambling 인카지노 online · 2.Create a betting account หารายได้เสริม · 3.Check febcasino odds · 4.Find the best bookmaker for your

    BalasHapus